hai kamu,
selamat ulang tahun.
satu tahun baru akan kamu jelang
masih bersemangat, bukan?
untuk berlari…
terbang…
dan beresiko untuk terjatuh lagi dan lagi?
kamu,
bagaimana dengan satu tahun dibelakangmu itu?
coba lihat, seberapa banyak dan parah luka baru yang kamu derita.
berbekas pastinya tapi luka itu cantik bukan?
tertera dengan indahnya di atas kulitmu
satu bingkisan cantik sudah aku titipkan kepada angin tadi dini hari
doa-doa tulus yang aku bungkus dengan indahnya
semoga sang angin tidak merusak keindahan bungkusan itu, kamu tahu betapa sang angin kadang sangat ingin tahu tentang isi satu bingkisan istimewa yang kita titipkan padanya, bukan? 🙂
kamu,
semoga luka-lukamu tidak membuat sayapmu merapuh
semoga luka-lukamu membuat sayapmu semakin lebar membentang
dan lompatanmu semakin tinggi
bukankah kamu ingin tertawa mengejek bintang karena kamu bisa melebihi lompatannya?
selamat ulang tahun yang ke twenty something buat kamu, beloved birthday girl 🙂
big bear hugs for you 🙂
~~
din…
dulunya kupikir dia adalah yang paling paling paling normal dan wajar di antara kami bertiga, antara din, aku dan nun.
setidaknya aku melihat din yang paling mendekati standard “kenormalan”, “kewajaran” dan “suara mayoritas” dari lingkungan kami.
tapi ternyata, din pun punya satu sisi tersendiri yang membuat dia juga sama jauhnya dari semua standard di atas seperti aku dan nun. mungkin karena hal tersebutlah, makanya din, aku dan nun bisa menemukan satu bahasa yang berada di frekwensi yang sama.
mungkin karena itulah bahasa celaan kami sama, cara kami untuk saling menendang tidak membuat kami tersakiti, cara kami menunjukkan rasa sayang dan peduli juga tidak membuat kami masing-masing malah membangun tembok defensive.
however, iya bu… loe yang paling normal di antara kami bertiga kok…beneran deyh, iya kan nun??? 😀
anyway…
happy belated birthday ya bu…
semua ada jawabannya, bukan? dan jawaban akan datang di saat yang paling tepat bagi kita.
jadi, mari kita berhujan-hujanan… 🙂
drop me a line or two ;)