i close today with a pray.

sudah sore. hari yang melelahkan. deadline kerjaan yang tidak terpenuhi (oh my God, i need my 1 hour extra in a day!). masih di racauan yang sama. mood yang bagus. kekacauan yang masih bertahan. ego yang tetap tinggi. orang-orang yang menyebalkan.

dulu aku pernah bertanya, maukah kamu aku beri beribu kenangan jika berarti akan ada perpisahan abadi?

phew…

seharusnya itu bukan suatu pertanyaan, bukan? tidak ada seorangpun yang mau ditanyai hal tersebut. dan bahkan tidak ada pilihan terdapat di belakangnya, bukan?

rasanya aku akan setuju jika ada yang menyimpulkan bahwa ingatan itu kutukan abadi. kutukan yang akan melekat selama kita hidup dan akan selalu membayangi semua langkah.

apalagi bagi seorang aku yang mengidap kelainan nomor lima puluh satu ini. ingatan adalah kutukan terkejam bagi seorang aku, bukan? mungkin setara dengan avada kedavra, mungkin…

dalam seminggu ini, begitu banyak point penting yang saya lupakan tanpa sengaja dan malah memilih untuk mengingat berbagai point gag penting.

dalam seminggu ini pula, semakin banyak bertingkah seperti orang linglung. kecelakaan-kecelakaan kecil yang terjadi hanya karena “lupa” bahwa ada batu sandungan di tempat tersebut. lagi dan lagi, saya tersandung. haha… bukan suatu hal yang patut dibanggakan ya?

mengalami beberapa deja vu gag penting tapi lumayan membebani otak dan hati. dan bahkan hingga sekarang pun masih sering bingung apakah sekedar deja vu atau…

oh iya, rute pulang dari kantor yang berbeda, tidak lebih irit dan tidak lebih cepat, tapi sangat menyenangkan karena melihat pemandangan yang totally berbeda, duduk bersebelahan dengan orang yang bener-bener baru, bau-bauan khas yang juga sangat tidak familiar, sayangnya blum ada pemandangan yang menyenangkan mata dan hati.

walopun buntutnya, rute baru tersebut sedikit membawa ingatan jahanam yang seharusnya tidak muncul kembali dan muncul di saat yang sangat tidak tepat (ingat kelainan nomor lima puluh satu?). untungnya mood dan semangat sedang positif sehingga bisa menerima ingatan tersebut dengan tersenyum lebar sembari bergumam “aya-aya wae buw!”

adanya dorongan impulsive lagi untuk membikin puisi dan cerpen (ide sudah ada) tapi timingnya merasa blom tepat selain juga masih ada prioritas deadline kerjaan untuk minggu ini (kenapa semakin pesimis bisa menepati deadline kerjaan di minggu ini ya? melihat kemajuan dari senin hingga kamis adalah 0% *sigh*).

besok berencana mudik. doakan bisa kuat, untuk tidak berbuat dan bersuara macam-macam sewaktu di kampuang. amien!

yah, kesimpulannya 4 hari yang amat melelahkan padahal 4 hari ini justru sedang sendirian di kantor dan malah seharusnya bisa bebas sebebas-bebasnya doing everything that i like tapi kok gag bisa ya? bahkan janji dan utang ke nunz pun harus ditangguhkan dulu untuk sementara *sigh*.

sudahlah, waktunya prepare buat pulang.

senang rasanya karena akan menjalani rute baru, setidaknya untuk 2 jam kedepan.

sore ini, kira-kira ada pemandangan indah apa ya? akan ada cerita menarik apa di bis ya?

can’t wait!

yosh!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: