Archive for June 3rd, 2008

di mana aku sekarang ini?

semua tragedi, kerusakan, ketidaktenangan, kekacauan, dan semua hal yang tidak mengenakkan yang sedang dialami oleh negara ini… semoga tidak menihilkan kuasaNYA di mata para umat dan membuat kita menafikan keesaan dan keberadaanNYA.

*spicles mengikuti perkembangan berita tentang Indonesia*

rasanya seperti sekarang ini sedang berada di negara asing, bukan Indonesia karena Indonesia yang ada di hati dan otakku adalah negara yang terkenal sebagai negara yang makmur, subur, gemah ripah loh jinawi dengan masyarakat yang ramah dan selalu tersenyum.

jadi sekarang ini aku berada di mana ya?

passport dan visaku hilang, aku pun takut bertanya kepada orang asing yang SEMUANYA tidak memiliki wajah ramah dan mereka SEMUA juga selalu bertemankan senjata bahkan tadi aku berpapasan dengan satu-satunya orang asing yang masih menyisakan senyum di bibirnya, kupikir aku bisa bertanya padanya tapi sebelum aku ada seorang tua yang sepertinya juga berpikiran sama denganku dan lebih sigap bertanya pada orang asing ramah tersebut. tapi apa yang terjadi? begitu si orang ramah tersebut membuka mulutnya untuk merespond si ibu tua tersebut, yang keluar bukan kata-kata manis dan indah seindah senyumnya melainkan satu jarum beracun yang mematikan dan si ibu tua itu langsung terkapar dengan tubuh menghitam dalam hitungan detik saja.

aku sekarang ada di mana ya? tidak kujumpai satu pun papan penunjuk jalan atau apalah tulisan yang bisa menjelaskan keberadaan tempat ini, aku hanya menemukan gambar tengkorak, senjata, dan kata-kata aneh dengan efek darah sebagai simbol kematian.

mungkin aku bisa mencari jawaban dari para aparat negara yang biasanya tampil mengayomi masyarakat dengan seragam kerja mereka yang selalu tampak menyejukkan (setidaknya di negaraku Indonesia seperti itu), tapi baru saja aku melihat seorang aparat negara dengan seragam coklatnya yang mirip dengan seragam aparat negara Indonesiaku memukul hingga pingsan seorang pemuda yang sekilas aku lihat hanyalah melintas di depan sang aparat negara tersebut. dengan sikap seperti itu, aku jadi takut untuk bertanya ke beliau.

oh, ada telepon umum! mungkin aku bisa bertanya ke pusat informasi tentang negara kejam ini? rasanya tadi di sakuku ada beberapa banyak uang asing yang mestinya adalah mata uang negara ini (anehnya, penampakan uang negara ini juga sama persis seperti penampakan uang negaraku Indonesia).

tapi… gagal!

uangku tinggal recehan saja setelah sebanyak ratusan ribu aku habiskan untuk menelepon pusat informasi yang ternyata juga mempunyai nomor yang sama dengan pusat informasi di negaraku, 108. kata petugasnya aku diminta telepon ke satu nomor supaya aku bisa memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku. dan ketika aku menelepon nomor tersebut, dari suara mesin yang aku dengar untuk instruksi apapun yang mereka katakan dan aku turuti, pencet ektensi ini, lalu ini kemudian itu and then inu, dan menghabiskan waktu sekitar 2 jam dengan dana sekitar ratusan ribu, aku blom juga tersambung ke pihak yang berwenang yang bisa menjawab pertanyaanku dan sebelum instruksi pencet sana sini itu berakhir, mendadak sambungan telepon terganggu dan lalu putus mendadak.

aduh, ada apa dengan negara ini?

aku kangen dengan negara Indonesiaku yang makmur, subur, gemah ripah loh jinawi dan berisi orang-orang yang ramah bahkan terhadap orang asing.

aku di mana sekarang ini? dan bagaimana bisa ada negara sekacau ini?

bagaimana masyarakatnya bisa survive?