tentang baik dan jahat.

ok, aura “SEBEL!” atas buku serial Darren Shan masih terasa hingga detik ini (teuteub, Why him?!) tapi ada satu point yang pesan moralnya dalam dan aku rasa apa yang dibicarakan oleh para tokohnya tersebut adalah hal yang sering juga dibicarakan in a real life.

aku ketik ulang percakapan yang terjadi mengenai topik tersebut.

Mr. Crespley (C): “Tidak terpikir olehku bahwa dia akan menyerang orang-orang yang telah menolongnya. Aku akan membunuhnya sebelum kita ditangkap andaikata aku tahu apa yang direncanakannya.”

Darren Shan (D): “Menurutmu bagaimana dia bisa menjadi sekeji itu? Dia tidak seperti itu waktu aku mengenalnya.”

C: “Dia sudah keji sejak dulu, hanya saja waktu itu dia belum tumbuh sejahat sekarang. Dia terlahir jahat, sama seperti beberapa manusia tertentu. Manusia akan mengatakan padamu bahwa semua orang dapat disembuhkan, bahwa setiap orang memiliki pilihan. Berdasarkan pengalamanku, tidak demikian adanya. Orang baik terkadang dapat memilih hal buruk, tapi orang jahat tidak dapat memilih hal baik.”

Harkat (H): “Aku tidak percaya itu. Kurasa kebaikan dan kejahatan ada dalam diri setiap orang. Kita mungkin terlahir dengan kecenderungan terhadap satu sisi dibanding sisi lainnya tapi pilihan itu ada. Kalau tidak, berarti kita hanya boneka takdir semata.”

C: “Mungkin, banyak orang berpandangan sama sepertimu. Tapi aku tidak. Kebanyakan orang terlahir dengan kebebasan untuk memilih. Tapi beberapa orang yang melanggar aturan, memiliki sifat keji sejak awal. Mungkin mereka memang boneka takdir, terlahir seperti itu untuk alasan tertentu, untuk menguji kita. Aku tidak tahu. Tapi monster alami betul-betul ada. Mengenai hal itu, apa pun yang kaukatakan takkan dapat menggoyahkan pendirianku. Dan dia adalah salah satunya.”

D: “Tapi kalau begitu, itu bukan salahnya. Kalau dia terlahir jahat, berarti dia tidak bisa disalahkan jika tumbuh dewasa dan menjadi keji.”

C: “Ya. Sama seperti singa tidak dapat disalahkan karena menjadi hewan pemangsa.”

D: “Kalau begitu, kita seharusnya tidak membencinya, seharusnya kita kasihan padanya.”

C: “Tidak Darren. Kau tidak perlu membenci ataupun mengasihani monster, kau hanya perlu takut padanya, dan melakukan apa pun yang dapat kaulakukan untuk menghabisinya sebelum dia menghancurkanmu.”

~~

nice catch, Darren Shan.

so?

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: