Archive for August 5th, 2008

random thought

phew, lama yak hiatus sengaja-gag-disengaja kali ini? dan suatu rekor tersendiri lhoh, postingan bulan juli hanya sebanyak 10 biji saja, bayangkan 10 sampah untuk 31 hari, bisa juga ternyata 🙂 .

anyway, i’m back.

how’s life? how’s my work? ehm, kerjaan? sibuk kah? eugh… leave it aja deyh, gag ada yang baru. sanjungan, pujian, dan makian masih sama dan itu-itu saja.

kata orang, otak seseorang adalah tempat paling rumit dan paling ramai, bahkan wallstreet aja masih kalah ramai. dan seperti itu juga kondisi otakku akhir-akhir ini. ya, ya, bukan hal yang baru juga 😐 .

hanya saja, karena saking ramainya tersebut, kadang-kadang eh, bukan kadang denk tapi seringnya, jadi gampang lost focus. oh, oke deyh, lost focus is my-another-middle-name, bukan hal baru lagi yak? tapi kok rasanya semakin parah ya?

masih bisa siyh untuk mengikuti cerita, memperhatikan, lalu menyimpulkan point pentingnya dan men-delete bumbu-bumbu gag jelasnya tapi pada saat proses tersebut, entah satu atau dua kali pasti ada moment di mana mendadak aja otak loncat ke hal laen. untungnya masih blom terlalu mengganggu fokus dalam bekerja siyh.

do i need a vacation?

rasanya enggak juga. karena moment lost focus tersebut terjadi kapanpun diperlukan, bahkan ketika aku sedang dalam keadaan paling santai.

contoh kasusnya? er… ga usah aja secara bukan hal yang baik untuk diingat-ingat dan diabadikan di sini 😀 .

lalu ada satu saat juga di mana kesadaran datangnya terlambat sekali. dan juga datang di saat yang sangat tidak pas.

pada saat tersebut, entah apa yang ada di otakku, mendadak ada satu keinginan kuat dariku untuk meninggalkan jejak dalam kehidupan seseorang, though we’re not in a sad-emotional-condition-while-waved-our-hands-saying-goodbye siyh karena akan ada banyak kesempatan lagi di mana kami bisa ketemu lagi tapi pada saat itu rasanya meninggalkan jejak adalah hal terpenting yang harus segera aku lakukan, dan otak ini ngotot mencari cara dan jalan ter-elegan atas dorongan tersebut.

gag norak dan kampring siyh caraku. tapi ketika tinggal selangkah lagi jejak itu bener-bener tertinggal, mendadak kesadaran datang dan otak langsung jejeritan, “what the hell are you doing, ibu?!” tepat di saat dia rasanya mulai tersadar atas kengototanku tersebut dan bodohnya lagi reflekku adalah blushing sambil bilang “stupid idiot person!” dan menepok jidatku sendiri which is, orang bodoh pun bisa membaca ketidakberesanku tersebut yang mana membuat dia bertanya, “er… gag apa-apa ya?”

dan oke, langkah yang tinggal selangkah itu (jika aku bisa kuat mental meneruskannya) harus aku tarik beribu-ribu langkah kebelakang akibat refleks bodohku tersebut. padahal sebenernya tingkat rasa malunya siyh cuman selisih sedikit if i have guts to come forward and finish whatever i already did at that time, hiihihihihiih…

walopun in the end, jejak itu tetep tertinggal siyh. in a way that i have no idea bagaimana mungkin bisa tertinggal 😛 . *oh, please deyh edun banget kalo ada yang menafsirkan macem-macem tentang hal ini 😀 *

and it amazed me bahwa aku bisa bertingkah seperti itu and the most awesome thing adalah ternyata aku bisa berpikir/beride/berinisiatif seperti itu, hahahaha…

setidaknya untuk ukuran orang berotak putih secara paksaan lhoh ya 😀

and getting to know myself, it’s great. tapi aku tidak bisa menyimpulkan apakah ini hal yang baik atau hal yang buruk. karena rasanya kok neraca hidupku berjalan terbalik ya?

seriously, rasanya kok semua berjalan terbalik. saat di mana cewek seusiaku perlahan menggugurkan idealismenya satu persatu, aku malah sedang menumpuk idealismeku satu persatu.

and for some people, boleh dibilang mereka kaget dan spicles menemukan bukti tersebut. yah, tinggal tunggu waktu saja bakal ada yang meng-counter dan mencuci otakku lagi dengan DO and DONT LIST dalam hidup ini.

semakin skeptis dan semakin kehilangan sisi positif serta sisi romantisku (no, no, bukan berarti termasuk golongan kaum romantis. hanya saja semakin menipis kadar keromantisanku dari yang sudah tipis ini).

+ serius, dia sama sekali tidak pernah merayu atau menggombal kepadaku. itu yang membuat aku respect dan suka padanya.

– ah, gag mungkin tinggal tunggu waktu saja kali.

+ beneran lhoh, sekian lama hubungan kami, dia tidak pernah merayu aku seperti cowok lainnya.

– yada, yada, tinggal tunggu waktu aja. kamu bisa bilang begitu karena kamu sudah cinta setengah hidup sampai megap-megap padanya. tunggu aja tanggal mainnya. cowok gitu lhoh.

hahahaha… sinis-skeptis-negatif 😛 *maaf ya bu 🙂 *

+ sudah baca novel subject:re? bagaimana menurutmu?

– sudah. menurutku? kenapa siyh, buntutnya selalu tentang cinta dan hubungan asmara antara cowok dan cewek? seandainya di-cut dalam bahasan kegalauan mereka dalam memaknai hidup, dalam pertanyaan-pertanyaan nyaris gag penting mereka tanpa melibatkan hubungan asmara dan perselingkuhan, itu kan lebih baik.

+ err…………

hihihihihihihi… lagi-lagi cuma hebat dalam urusan mencaci maki 😐 .

+ eh, mba ingat temenku yang kemaren nongkrong di sini pas mba pinjam komik?

– kemaren malam? harus inget ya?

+ err… yaa… si mas kemaren siyh nitip salam ke mba. itu penting gag siyh?

– enggak.

huehehehehehehe… kejump-nya diriku ini 😛 .

dan berhubung sedang di lingkungan baru yang mana begitu banyak hal yang menunggu untuk aku explore termasuk tetangga kiri kanan yang selalu menjadi bahan rumpian yang seru dengan mba yang bantu di rumah, maka timbullah percakapan-percakapan tipikal seperti ini:

+ yang depan rumah kita ini, aselinya dari kota X, yang rumah depan itu cuma ditempati putranya yang berbisnis iklan atau apa gitu lho mba, tapi gedhe perusahaannya itu, dan si mas A ini masih single lho.

– oh, si mas A ini gini ya? gitu gag? kalau begini? pasti gag gitu kan?

+ rasanya kok enggak semua ya mba.

– oh, ya udah.

+ trus yang sebelah kiri rumah ini, polisi lho mba, tapi di jakarta, sebulan sekali pulang sepertinya buat nengok orang tuanya.

– oh, jadi?

+ er………

hahahahhahahahaha… rasanya setelan mukaku waktu itu adalah muka dingin-tak-berekspresi-sama-sekali 😛 .

ah, it must be because of myclose-to-zero-social-life, hihihihihihi… harus ada yang jadi kambing hitam, bukan? 😛

oiya, akibat perubahan lingkungan yang semakin kondusif ini, berat badanku naik! dan akibatnya, pas ketemu bapak ibu dan mba, semua komentar, “nah, gini donk! lebih berisi gag kayak kemaren. pertahankan di kondisi ini. sekarang bener-bener seneng ya?”

bahkan nunz dan mamanya pun berkomentar hal yang sama 😀 .

hehehehe… memang yah, bahasa tubuh tidak bisa berbohong *lol*

and anyway lagi…

rasanya tepat kali ya kalo aku menyimpulkan bahwa semua orang pernah mengalami fase di mana dia ingin amnesia selective, di mana dia bisa memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih arsip kenangan mana yang harus disimpan dan mana yang sesegera mungkin dan tanpa pikir panjang harus dibuang dan dimusnahkan. count me in deyh 🙂 .

tapi setelah dipikir-pikir, semua kenangan baik dan buruk tersebut, kenangan-kenangan buruk darimu, pelecehan-kemarahan-penghinaan-kekejaman darimu yang sebenernya tidak aku inginkan untuk terarsipkan itu pun hal-hal yang menjadikan aku sebagai aku sekarang ini.

and if i appreciate myself that much, that high, seharusnya aku tidak membenci hal-hal buruk darimu karena in time nanti pun segala bentuk kenangan hanya untuk ditertawakan dan kalaupun masih ada tangisan, sepertinya dalam sela tangisan tersebut juga akan tetap terselip satu senyum indahku, bukan?

jadi seharusnya semua kenangan buruk bukan untuk aku kutuki, bukan? bukan berarti sekarang aku masih hobi mengutuki mereka, i just cant help it sometimes…

process kali yaa… semuanya berproses…

dan oleh karena itu pula, akhir-akhir ini semakin parno terhadap nomor-nomor asing yang masih hobi tpun. *sigh*

kurasa bukan suatu rahasia lagi bahwa aku punya rasa penasaran yang amat sangat besar!

some old men said, bahwa curiosity kills the cat. aku pribadi blom pernah melihat kucing terbunuh akibat rasa kepenasarannya (err?!) but definitely, it kills me. it really is.

rasa kepenasaranku punya kadar yang amat ekstrim. it’s not something that i’m proud of tapi aku juga gag malu menyadarinya. hanya saja kadang kadar ke-extreme-annya yang sanggup membuat aku berdecak kagum dan kaget plus spicles hingga cuma mampu merespons, “swiit, segitu ingin tahunyakah diriku?”

seberapa ekstrim? hoho… you named it lah. segala batasan keekstriman, put me in. aku tidak akan mengelak. untung saja, keekstriman tersebut sampai saat ini (seingatku) tidak merugikan orang lain, tapi merugikanku sendiri 😐 .

karena bagaimanapun, untuk memenuhi rasa keingintahuanku tersebut, kadang aku harus bereksperimen/mengamati/menelaah/meneliti/mencoba dan tidak ada korban yang lebih tepat selain diri sendiri. dan dari situlah aku menyimpulkan batas keingintahuanku yang menurutku kadang ekstrim. dan hebatnya lagi, ketika sedang menjadi kelinci percobaan tersebut, masih sangat bisa untuk “membelah diri” sebagai kelinci percobaan dan sebagai penelitinya.

analoginya semisal ketika ingin tahu sekali mengenai luka teriris. (i made this up yaa. hanya analogi saja 🙂 )

dengan sadar dan ringan, aku bisa mengiris jariku sendiri dan di saat yang bersamaan i’m taking a note about it. berapa cc darah yang menetes dalam semenit, butuh berapa menit darah berhenti mengering, apa beda rasa sakit antara metode pengirisan A, B, C, dan D. aku tidak akan jejeritan gag jelas mengekspresikan rasa sakit tersebut dan melupakan data-data yang ingin aku peroleh. hal-hal seperti itu. pada saat yang bersamaan, aku bisa sekali menempatkan diri sebagai korban dan juga sebagai tokoh antagonis tanpa kesulitan apapun.

aneh ya? i do think the same thing.

lalu juga kapan hari ada seseorang yang memberikan satu ide berdasarkan kemampuannya yang aku tidak meragukannya lagi yang mana membuat aku berpikir i MIGHT HAVE done something wrong to him. dan hal tersebut lumayan membuat penuh otakku dengan kata-kata, “jangan-jangan nih…” sayangnya, keraguan tersebut masih terhenti di level MIGHT belum MUST jadi yaa, hal yang katanya salah masih aku pertahankan di titik yang sama 😛 .

eh, eh… nanya ya…

pernah gag siyh dalam suatu kondisi bengong-melamun-gag-jelas-dengan-tampang-dingin mendadak berasa ada yang menepok otak dan pada saat itu juga muka dingin langsung bereaksi spontan dan gag bisa ditahan untuk tersenyum kecil yang bisa diartikan “oh my God!”

dengan catatan yak, semua itu terjadi di tempat umum dan reaksi spontan tersebut tidak tersamarkan dengan baik dan benar!

bukannya dulu gag pernah, dulu pun sering hanya saja reaksi spontan masih sangat bisa aku samarkan tapi sekarang kok spontanitasku jadi begini yak. sudah tidak bisa disamarkan lagi 😀 .

hihihihihihi… lagi-lagi, lagi-lagi… postingan gag penting.

kapan ya jurnal ini berisi satu topik terupdate yang mana isinya bermutu-serius-layak diperdebatkan dan tentunya bisa mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara 😀 .

sutralah, all in all… it’s great and fun yet suck 😀 .

meskipun otak sedang kehilangan saat-saat menyenangkan di mana satu lagu bisa terputar dari awal hingga akhir jika menemukan satu situasi yang pas karena sekarang sedang hobinya otak untuk sesuka hati loncat ke sana ke mari dari satu lagu ke lagu lainnya tanpa peduli situasi dan kondisi. dan efeknya, jadi gampang pusing 😛 .

stralah, have a great day 🙂

Advertisement